بسم
الله الرحمن الرحيم
Menunggu..
Ya, mungkin kata
inilah yang paling tepat untuk menggambarkan suasana hati kita saat ini. Akupun
mulai paham, sebenarnya hati ini mulai dirudung gundah gulana, gelisah. Tapi,
alhamdulillah kubisiki hati kecilku: “ Tenanglah, Allah Ta’ala tidak akan
mengingkari janji-Nya, yakinlah Allah Ta’ala tidak akan mengecewakan hamba-nya”.
Kawan, dunia ini
hanyalah sebuah penantian. Ingatlah ketika seorang ibu akan melahirkan bayinya,
saat itulah sebuah penantian yang cukup menegangkan setelah sang ibu mengandung
bayinya berbulan-bulan lamanya akan dimulai. Seorang ibu pasti berjuang keras
agar bisa melahirkan anaknya dengan selamat. Ketika sang buah hati berhasil
keluar dari rahim ibunya dengan selamat, tatkala itu juga sepasang ibu dan ayah
akan memulai sebuah penantian panjang. Mereka menantikan kapan anaknya mulai
berbicara mengucapkan sepatah dua patah kata. Dan ketika anak mereka mulai
mungucapkan sepatah dua patah kata, merekapun menantikan kapan anak mereka
mulai berjalan, begitupun seterusnya. Sang ibu dan ayah pasti akan tetap sabar
menanti pertumbuhan sang buah hati yang sangat mereka cintai. Kalau bukan
karena kesabaran, pasti mereka akan putus asa ditengah perjalanan mengarungi
bahtera rumah tangga. Bahkan, mungkin diantara mereka akan menyesal karena
dikaruniai seorang momongan. Kenapa begitu..?. Karena mereka harus menunggu.
Kalau bukan karena kesabaran, pasti kehidupan mereka akan dirudung kesedihan.
Kenapa..? Karena mereka harus menunggu, bukan hanya 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan,
4 bulan dan seterusnya. Bahkan bertahun-tahun.
Kawan, tidakkah
kau tau. Buah akan terasa lebih nikmat dan lezat ketika tiba saatnya untuk
dipetik? Pernahkah kau memakan buah sebelum sebelum masak? Jawablah! Ketika kau
memetik buah yang belum masak kemudian memakannya, kau mungkin akan ditegur: “
Jangan kau ambil buah itu, belum saatnya!”. Apa reaksimu? Tetap memetiknya? Atau kau akan dengar
nasihat orang itu, kemudian kau baru akan memetik buah itu ketika tiba saatnya.
Sekali lagi kalau bukan karena kesabaran, kau pasti akan memetik buah mentah
itu. Dan orang disekitarmu pasti akan menganggapmu aneh.
Begitu indahnya
kesabaran wahai kawanku. Sekali lagi tentang kesabaran. Kalau bukan karena
kesabaran, mungkin kita tidak akan pernah mendengar kata ‘islam’ ditelinga kita
– wal’iyadzu billah-. Kesabaranlah yang mampu meneguhkan hati Nabi Muhammad Shallallahu
‘alaihi wa sallam ( dengan izin Allah Ta’ala ) sehingga ia tegar
menghadapi hinaan, dan makar dari musuh-musuhnya kala itu. Pernahkah kau
bayangkan, kalau seandainya Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak
tahan menghadapi cobaan semasa berdakwah di Makkah Al mukarramah kemudian
beliau putus asa ??? Akankah islam akan tersebar di Madinah maupun diseantero
negeri? Allahu a’lam. Akan tetapi lihatlah hasilnya! Islam tersebar luas sampai
saat ini, dan alhamdulillah kitapun merasakannya. Menurutmu, apa yang membuat
dakwah islam bisa tersebar sampai detik ini ?? Kesabaran. Ya, sekali lagi ini
murni soal kesabaran. Kesabaranlah yang dapat meneguhkan hati Nabi Muhammad Shallallahu
‘alaihi wa sallam ( dengan pertolongan Allah Ta’ala ).
Allah Ta’ala berfirman:
" قد جعل الله لكل شيئ قدرا ". Inilah janji
Allah Ta’ala kepada kita semua. Penantian dan kegelisahan serta ‘
gonjang-ganjing’ pasti akan berakhir, cepat atau lambat. Cepat, itulah yang
kami harapkan. Lambat, semoga itulah yang terbaik dari Allah Ta’ala. Dan
patut kita camkan dalam relung sanubari kita, ‘ Rencana Allah Ta’ala
pasti akan indah pada saatnya’. Dan semua itu akan lebih indah jika dibalut
dengan kesabaran. Wallahu a’lam.
(22: 13) Jogjakarta, jumat 17 rabiul ula 1436 H.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar