Siapakah diantara kita yang berdoa kepada Allah agar diberi kesempatan untuk hidup hari ini?
Adakah diantara kita yang berdoa kepada Allah dengan doa tadi?
Alhamdulillah kita masih diberi kesempatan hidup, padahal kita tidak berdoa kepada Allah agar diberi kesempatan untuk hidup hari ini.
Siapa diantara kita yang ketika bangun tidur berdoa kepada Allah agar diberi kesempatan untuk melihat?
Alhamdulillah saat ini juga kita masih diberi nikmat mata untuk melihat.
Siapakah diantara kita yang berdoa kepada Allah agar diberi kesehatan hari ini?
Saya yakin kebanyakan diantara kita tidak berdoa kepada Allah dengan doa-doa tadi hari ini.
Taukah kamu, Allah telah mengabulkan bermilyar-milyar keinginanmu tanpa kamu minta!
Lalu ketika kamu berdoa kepada Allah dan Ia belum mengabulkannya kamu katakan: " Allah tidak mengabulkan doaku ".
Apakah ini pantas untuk kita ucapkan kepada Allah Rabbul 'alamin?
Padahal Allah sudah memberikan begitu banyak kenikmatan yang tak terhitung. Kita makan, minum, memakai pakaian, pergi ke tempat kerja, kuliah, pulang kerja, dst. Alhamdulillah. Kita tidak pernah menengadahkan tangan kita ke langit berdoa kepada Allah untuk meminta ini semua. Walaupun seperti itu, masih saja Allah berkenan memberi kita nikmat-Nya.
Kemudian ketika kamu berdoa kepada Allah dan Ia belum mengabulkannya kamu mengatakan: " Allah tidak mengabulkan permohonanku ".
Saudaraku, biasakanlah lidah kita untuk mengucapkan ' alhamdulillah ' !.
Ketika kamu berdoa kepada Allah tetapi Ia belum mengabulkannya, yakinlah pasti itu ada hikmah dibalik semua itu.
Apakah kamu tidak lagi yakin kepada Allah?
Disaat kamu berdoa kepada Allah dan belum dikabulkan permohonanmu, maka percayalah ini adalah sesuatu yang baik menurut Allah.
Diriwayatkan dalam sebuah atsar: Ada seseorang yang berdoa: Ya Allah jadikanlah aku orang kaya!. Lalu Allah berkata kepada malaikat-Nya: " Jauhkanlah kekayaan dari hamba-Ku in !. Sesungguhnya kalau Aku menjadikannya orang kaya ia akan berbuat semena-mena."
Logikanya seperti ini, makanan yang paling disukai anak kecil biasanya makanan yang manis-manis. Tetapi kamu mungkin akan melarang anak itu memakan makanan yang manis terlalu banyak. Kenapa? Karena kamu khawatir kalau itu akan membahayakan kesehatannya.
Lantas bagaimana dengan Allah yang telah menciptakanmu, pasti Ia lebih mengetahui mana yang terbaik untukmu.
Jadi kenapa Allah belum juga mengabulkan permohonanmu? Karena Ia lebih tahu mana yang terbaik dan mana yang buruk untukmu. Subhanallah.
Ketika kamu mengetuk pintu rumah seseorang untuk meminta sesuatu darinya, mungkin untuk pertama kalinya ia akan memberi apa yang kamu minta dengan senang hati. Tetapi cobalah untuk kembali meminta darinya dua kali, tiga kali, empat kali, dst. Yakinlah pasti kamu akan melihat perubahan pada wajahnya. Ya, beginilah sifat manusia.
Tetapi ketika kamu meminta kepada Allah, Ia akan mencintaimu. Bahkan kalau kamu meminta kepada Allah sebanyak 1000 kali atau lebih, Allah tidak akan bosan, tetapi Ia akan lebih mencintaimu. Subhanallah.
Jangan bosan untuk terus merengek kepada Allah, jangan bosan untuk terus berdoa kepada Allah. !
Ketika kamu sudah berdoa kepada Allah namun Ia belum juga mengabulkannya, yakinlah ini semua ada hikmahnya. Meskipun kamu sendiri tidak tahu hikmah dibalik semua itu. Hanyalah Allah yang tahu.
Jadi, jangan sampai kita mengucapkan: " Aku sudah berdoa kepada Allah, tetapi Ia belum mengabulkannya".
Rasulullah bersabda: " Tidaklah seorang muslim berdoa kepada Allah kecuali Ia akan mengabulkannya, selama doanya tidak mengandung dosa atau memutus tali silaturahim".
Berdoalah kepada Allah!
saudaraku, semua yang ada didunia ini mungkin akan membuatmu kecewa. Tetapi Allah yang telah menciptakanmu tidak akan pernah mengecewakanmu. Wallahu a'lam.
(Diterjemahkan secara bebas dari video youtube, saya lupa linknya)
Minggu, 25 Januari 2015
Sabtu, 24 Januari 2015
SEMUA ITU BERAWAL DARI MIMPI
Waktu duduk dibangku SMA dulu, aku pernah memimpikan untuk bisa
mengunjungi salah satu kota di Sulawesi Selatan. Tepatnya di Kota Makassar yang
dahulu dikenal dengan sebutan Kota Ujung Padang. Ketika aku mengenyam
pendidikan dibangku SMA, aku memiliki banyak teman yang datang dari penjuru
nusantara. Ada yang berasal dari Sumatera, Kalimantan, NTB, bahkan dari Papua.
Dan aku sangat bersyukur kepada Allah Ta’ala kerena telah mempertemukan kami
atas dasar iman dan islam. Tentunya ada kesan tersendiri ketika kita memiliki
teman dari pelbagai tempat dengan berbagai macam latar belakang yang berbeda,
baik dari aspek budaya, cara berpikir, dll.
Diantara
teman-temanku yang berasal dari berbagai macam daerah di Indonesia, ada satu
teman yang membuatku kagum. Temanku ini berasal dari kota Makassar. Dia sangat
jago dengan yang namanya computer. Bahkan ketika kami mendapatkan kesulitan
dalam hal computer, aku dan teman –teman biasa meminta temanku ini untuk
menyelesaikan problem kami tersebut. Akan tetapi, ia tak merasa sombong karena
kemampuan yang dimilikinya.
Pada suatu
kesempatan, aku pernah mengatakan kepada temanku ini, kalau aku mempunyai
keinginan untuk bisa mengunjungi Kota Makassar entah kapan waktunya. Tetapi aku
yakin pasti Allah Ta’ala memberiku jalan untuk bisa mengunjungi Makassar suatu
saat nanti.
Tahun 2013
merupakan tahun kami di Ma’had Aly Ar raayah Sukabumi. Pada tahun itu pula kami
mulai memikirkan masa depan kami. Ya, waktu itu kami sibuk mencari informasi
universitas yang kami inginkan setelah lulus dari Ma’had ar raayah. Diantara
teman-temanku ada yang memutuskan untuk melanjutkan jenjang Strata 1 di
Kulliyyah Al ghammas, Ma’had Ar raayah, ada juga yang memilih ingin kuliah di
Sudan, LIPIA Jakarta, Universitas Islam Madinah, Saudi Arabia dan tempat
lainya. Dan aku pribadi ketika itu memutuskan untuk mendaftar ke Universitas
Islam Madinah.
Setelah
bermusyawarah dengan keluarga dan tentunya dengan taufik dari Allah Ta’ala, aku
merasa yakin dengan pilihanku ini. Maka pada tahun itu pula aku dan beberapa
temanku berencana untuk mengikuti tes masuk Universitas Islam Madinah yang
diadakan di Ponpes Darunnajah, Jakarta Selatan. Dan Alhamdulillah kami dapat
mengikuti tes tersebut dengan taufik dari Allah Ta’ala.
Tetapi ada satu
hal yang masih membayang-bayangi pikiran kami setelah mengikuti tes seleksi
masuk Universitas Islam Madinah. Karena pengumuman kelulusan baru akan
diumumkan satu tahun lagi. Waktu yang bisa dibilang lumayan lama. Tetapi kami
yakin, Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang dicita-citakan hambanya. Allah
tidak akan pernah mengecewakan hambanya selama ia mau menjalankan perintah-Nya
serta menjauhi larangan-Nya. Maka kamipun ikhlas menerina kenyataan ini.
Setelah dipikir-pikir, kenapa pengumuman kelulusan Universitas Islam Madinah
tidak diumumkan kecuali satu tahun setelah mengikuti tes masuk, aku mendapatkan
hikmah dibalik itu semua. Menurutku, – dan Allah Maha Mengetahui segala
sesuatu- kenapa pengumuman kelulusan tidak diumumkan secara langsung, karena
Allah Ta’ala ingin menguji kami, apakah kami bersabar dalam menunggu pengumuman
kelulusan atau kami malah putus as ditengah jalan. Kalau sekiranya kami
bersabar, aku yakin bahwa Allah Ta’ala tidak akan menyianyiakan usaha hambanya.
Aku juga mendapatkan hikmah lain dibalik itu semua. Bahwa Allah memberikan
kepada kami waktu satu tahun untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah
kami kepada-Nya. Begitu juga, agar kami memperbanyak doa kepada-Nya. Karena doa
adalah senjata orang islam dan Allah Maha Mendengar permohonan hambanya dan Maha
Mengabulkan doa-doa hambanya.
Untuk mengisi
kekosongan satu tahun dalam rangka menunggu hasil pengumuman keluar. Aku
bertanya kepada keluarga, para ustadz, serta meminta taufik dari Allah Ta’ala
tentang informasi universitas yang berkualitas di Indonesia. Maka, salah satu
ustadzku menyarankan untuk mengunjungi salah satu Ma’had di Makassar Sulawesi
Selatan. Ketika itu aku tak langsung mengiyakan saran ustadzku itu. Aku meminta
beliau beberapa hari untuk memikirkan hal tersebut matang-matang. Setelah beberapa
hari berlalu akupun merasa yakin dengan saran ustadzku tersebut. Tanpa berpikir
panjang, akupun langsung mengirim SMS kepada beliau kalau aku ingin bertemu
untuk membicarakan sarannya. Setelah kami membicarakan hal tersebut beliau
memintaku untuk segera mendaftar dan membeli tiket pesawat menuju ke Makassar.
Akupun bermusyawarah dengan keluarga. Dan akhirnya keluargaku memberi ijin
untuk pergi ke Makassar. Kemudian aku membeli tiket pesawat tujuan Makassar.
Akupun berpikir, mungkin ini akan menjadi perjalanan pertamaku keluar Pulau
Jawa. Alhamdulillah.
Setelah tiba di Makassar, tepatnya di Bandara Hasanuddin, aku
dijemput oleh salah seorang mahasiswa dari ma’had yang ingin aku kunjungi.
Memang, lain tempat lain budaya pula. Hal ini yang langsung aku rasakan ketika
menginjakkan kakiku di Makassar. Kota yang ingin ku kunjungi setelah sekian
lama. Dan akhirnya cita-cita itu dapat kuraih, tentunya dengan ijin Allah
Ta’ala. Alhamdulillah.
Sesampainya di ma’had, aku disambut oleh beberapa mahasiswa.
Kemudian aku diarahkan menuju kamar yang sudah disediakan. Dan ketika sampai di
kamar, aku berniat untuk langsung beristirahat. Karena ketika sampai ma’had
waktu menunjukan pukul 22:00 WITA. Malampun dengan cepat berlalu, tetapi rasa
capek masih saja ada. Walaupun sudah beristirahat. Tetapi perjalanan kemarin
cukup melelahkan dan mengesankan. Ya, perjalanan pertamaku keluar pulau Jawa.
Keesokan harinya, aku mendapatkan informasi kalau tes penerimaan
mahasiswa akan berlangsung selama 2 hari berturut-turut. Hari pertama untuk tes
tertulis sedangkan hari kedua untuk tes wawancara dan kesehatan. Disela-sela
mengikuti tes, aku menyempatkan diri untuk berkenalan dengan peserta tes
lainya. Ada yang datang dari Gorontalo, Makassar dan tempat-tempat lainya. Dari
sekian banyak peserta tes yang ikut, rata-rata mereka datang dari Indonesia
bagian timur. Aku mengerti, mungkin aku satu-satunya peserta tes yang datang
dari Pulau Jawa. Hal lain yang tak mungkin terlupakan waktu itu adalah, ketika
akau mendengar para peserta tes berbicara dengan logatnya masing-masing. Akupun
terbingung sejenak sambil bebicara dalam hati, apa yang mereka bicarakan??.
Alhamdulillah, akhirnya tes yang berlangsung selama dua hari
berturut-turut telah selesai. Akupun teringat kalau ada temanku yang tingal di
Makassar. Tanpa pikir panjang, aku mulai mencari nomer HPnya. Akupun
menemukannya dan dengan sergap kukirim SMS kalau aku sekarang ada di Makassar.
Selang beberapa menit setelah itu, aku menerima balasan SMS dari temanku. Dia
janji esok hari akan mengajakku untuk mampir kerumahnya.
Keesokan harinya, aku menunggu kedatangan temanku. Setelah menunggu
beberapa menit, tiba-tiba aku meliat dari kejauhan seseorang yang taka sing
lagi bagiku. Akupun bergegas untuk menyapanya. Kami memang sudah tidak bertemu
lagi setelah lulus dari Madrasah Aliyah. Kira-kira sudah dua tahun ini kami
belum bertemu. Subhanallah, Allah Maha Mengetahui apa yang diinginkan oleh
hambaNya. Allah Ta’ala mempertemukan kami ditempat yang sudah sejak lama ingin
kukunjungi. Alhamdulillah dari sini aku memetik kesimpulan, janganlah takut
untuk bermimpi selama bermimpi itu belum dilarang. Dan yakinlah kawan, bahwa
Allah akan mewujudkan semua impian-impianmu selama kamu mau menjadi hambaNya
yang pandai bersyukur. Dan yang terakhir, jangan lupa minta doa dari kedua
orang tua selama keduanya masih ada.
Setelah kami berbincang-bincang beberapa saat, temanku mengajak
untuk mampir kerumahnya. Akupun mengiyakannya. Setelah sampai dirumahnya, aku
sempat ngobrol dengan ayahnya sejenak. Lalu, temanku ini mengajakku untuk
mengelilingi Makassar serta membeli oleh-oleh untuk keluargaku di rumah. Tanpa
berpikir panjang, akupun mengiyakan ajakan temanku ini dengan penuh semangat.
Alhamdulillah, akhirnya cita-citaku untuk mengenal lebih dekat Kota Makassar
tercapai juga.
Sedikit demi sedikit kamipun mulai menyusuri jalan-jalan dan
sudut-sudut Kota Makassar. Ditengah perjalanan, temanku juga sesekali
menjelaskan kepadaku tempat-tempat yang kami lewati. Iapun layaknya seorang “
guide” bagi para turis. Selama perjalanan kami melewati berbagai macam tempat
yang menarik, seperti: universitas-universitas di Makassar, lapangan karebossi
serta super market bawah tanahnya. Kami juga melewati benteng Rotterdam, rumah
mantan orang nomer dua di Indonesia, Bp. Jusuf Kalla. Dan akhirnya kami
berhenti sejenak dipantai Losari dan melihat masjid terapung serta dari
kejauhan kami juga melihat Trans Studio. Sungguh perjalanan yang sangat
menyenangkan. Dan itu semua berawal dari mimpi.
Inilah
sekelumit kisah yang aku rasakan selama berada di Makassar. dan ada beberapa
hal yang ingin kutuliskan sebagai penutup kisah ini. Jangan takut untuk
bermimpi, selama kamu mampu untuk meraih mimpi-mimpimu. Karena semua itu
berawal dari mimpi. Dan jangan lupa bertawakkal kepada Allah Ta’ala serta yakinlah
pasti Allah akan mewujudkan semua mimpi-mimpimu suatu saat nanti.
Kamis, 22 Januari 2015
Dimana jilbabmu? Wahai saudariku
Dimanakah kehormatanmu wahai saudariku?
Ketika banyak wanita muslimah yang rela mengumbar auratnya sungguh sangat miris hati ini.
Mereka bangga memamerkan aurat dihadapan umum, dengan anggapan ini adalah " kebebasan ". Saudariku, bukan kebebasan yang mereka dapat, tapi " kebablasan ".
Saudariku, disaat sebagian wanita bangga aurat mereka dilihat orang lain, jadi pusat perhatian para lelaki. Maka, sesungguhnya mereka telah menjual harga diri mereka. lenyaplah harga diri mereka. Sudikah kau wahai saudariku?
Itukah yang disebut "kebebasan"?
Saudariku, masihkah kau rela auratmu dilirik para lelaki dengan penuh nafsu busuk? Dimanakah kehormatanmu? Mana kemuliaanmu? Ketika Allah memuliakanmu, kau malah mencampakkan kehormatanmu tanpa rasa malu.
Wahai saudariku, kau akan tampak lebih anggun jika kau ikuti perintah Allah. Dan kau akan tampak lebih cantik dan terhormat dengan menjaga auratmu.
Saudariku, dimana jilbabmu?
Sadarilah wahai saudariku, jilbab merupakan simbol kecintaan Allah kepadamu, Allah ingin menjaga kehormatanmu. Allah ingin kau tampak lebih indah jika kau kenakan jilbabmu.
Pakailah jilbabmu wahai saudariku!
Percayalah! jilbab bukan bentuk pengekangan bagi wanita muslimah. Akan tetapi jilbab adalah simbol kemuliaanmu. Wallahu a'lam.
Ketika banyak wanita muslimah yang rela mengumbar auratnya sungguh sangat miris hati ini.
Mereka bangga memamerkan aurat dihadapan umum, dengan anggapan ini adalah " kebebasan ". Saudariku, bukan kebebasan yang mereka dapat, tapi " kebablasan ".
Saudariku, disaat sebagian wanita bangga aurat mereka dilihat orang lain, jadi pusat perhatian para lelaki. Maka, sesungguhnya mereka telah menjual harga diri mereka. lenyaplah harga diri mereka. Sudikah kau wahai saudariku?
Itukah yang disebut "kebebasan"?
Saudariku, masihkah kau rela auratmu dilirik para lelaki dengan penuh nafsu busuk? Dimanakah kehormatanmu? Mana kemuliaanmu? Ketika Allah memuliakanmu, kau malah mencampakkan kehormatanmu tanpa rasa malu.
Wahai saudariku, kau akan tampak lebih anggun jika kau ikuti perintah Allah. Dan kau akan tampak lebih cantik dan terhormat dengan menjaga auratmu.
Saudariku, dimana jilbabmu?
Sadarilah wahai saudariku, jilbab merupakan simbol kecintaan Allah kepadamu, Allah ingin menjaga kehormatanmu. Allah ingin kau tampak lebih indah jika kau kenakan jilbabmu.
Pakailah jilbabmu wahai saudariku!
Percayalah! jilbab bukan bentuk pengekangan bagi wanita muslimah. Akan tetapi jilbab adalah simbol kemuliaanmu. Wallahu a'lam.
Hanya Allah Tempatku mengadu..
Disaat orang lain membuatmu kecewa. Disaat sahabat dekatmu, orang
yang kamu cintai lari meninggalkanmu.. Ketahuilah, bahwa Allah Ta'ala
ketika itu hanya ingin kamu berharap kepada-Nya semata. Orang yang
paling bahagia di dunia ini ialah orang hanya mengharapkan Allah Ta'ala,
dan menyerahkan semua urusannya hanya kepada Allah Ta'ala.
Ketika orang lain mengecewakanmu, percayalah bahwa sesungguhnya ia tidak memiliki kemampuan untuk menolongmu.
Begitu juga disaat ujian dan derita yang menimpamu semakin deras, ingatlah, kamu memiliki Rabb yang tidak akan membuatmu kecewa, kamu memiliki Rabb tempat mengadu, kamu memiliki Rabb yang selalu mencintaimu dan merahmatimu. Allah akan sangat mencintaimu kalau kamu hanya mengharapkan pertolongan-Nya. Allahu a'lam.
Ketika orang lain mengecewakanmu, percayalah bahwa sesungguhnya ia tidak memiliki kemampuan untuk menolongmu.
Begitu juga disaat ujian dan derita yang menimpamu semakin deras, ingatlah, kamu memiliki Rabb yang tidak akan membuatmu kecewa, kamu memiliki Rabb tempat mengadu, kamu memiliki Rabb yang selalu mencintaimu dan merahmatimu. Allah akan sangat mencintaimu kalau kamu hanya mengharapkan pertolongan-Nya. Allahu a'lam.
( Faidah dari Syaikh Muhammad bin muhammad al mukhtar as syinqity -hafidzahullah- )
Rabu, 21 Januari 2015
Rencana Allah Ta’ala pasti akan indah pada saatnya
بسم
الله الرحمن الرحيم
Menunggu..
Ya, mungkin kata
inilah yang paling tepat untuk menggambarkan suasana hati kita saat ini. Akupun
mulai paham, sebenarnya hati ini mulai dirudung gundah gulana, gelisah. Tapi,
alhamdulillah kubisiki hati kecilku: “ Tenanglah, Allah Ta’ala tidak akan
mengingkari janji-Nya, yakinlah Allah Ta’ala tidak akan mengecewakan hamba-nya”.
Kawan, dunia ini
hanyalah sebuah penantian. Ingatlah ketika seorang ibu akan melahirkan bayinya,
saat itulah sebuah penantian yang cukup menegangkan setelah sang ibu mengandung
bayinya berbulan-bulan lamanya akan dimulai. Seorang ibu pasti berjuang keras
agar bisa melahirkan anaknya dengan selamat. Ketika sang buah hati berhasil
keluar dari rahim ibunya dengan selamat, tatkala itu juga sepasang ibu dan ayah
akan memulai sebuah penantian panjang. Mereka menantikan kapan anaknya mulai
berbicara mengucapkan sepatah dua patah kata. Dan ketika anak mereka mulai
mungucapkan sepatah dua patah kata, merekapun menantikan kapan anak mereka
mulai berjalan, begitupun seterusnya. Sang ibu dan ayah pasti akan tetap sabar
menanti pertumbuhan sang buah hati yang sangat mereka cintai. Kalau bukan
karena kesabaran, pasti mereka akan putus asa ditengah perjalanan mengarungi
bahtera rumah tangga. Bahkan, mungkin diantara mereka akan menyesal karena
dikaruniai seorang momongan. Kenapa begitu..?. Karena mereka harus menunggu.
Kalau bukan karena kesabaran, pasti kehidupan mereka akan dirudung kesedihan.
Kenapa..? Karena mereka harus menunggu, bukan hanya 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan,
4 bulan dan seterusnya. Bahkan bertahun-tahun.
Kawan, tidakkah
kau tau. Buah akan terasa lebih nikmat dan lezat ketika tiba saatnya untuk
dipetik? Pernahkah kau memakan buah sebelum sebelum masak? Jawablah! Ketika kau
memetik buah yang belum masak kemudian memakannya, kau mungkin akan ditegur: “
Jangan kau ambil buah itu, belum saatnya!”. Apa reaksimu? Tetap memetiknya? Atau kau akan dengar
nasihat orang itu, kemudian kau baru akan memetik buah itu ketika tiba saatnya.
Sekali lagi kalau bukan karena kesabaran, kau pasti akan memetik buah mentah
itu. Dan orang disekitarmu pasti akan menganggapmu aneh.
Begitu indahnya
kesabaran wahai kawanku. Sekali lagi tentang kesabaran. Kalau bukan karena
kesabaran, mungkin kita tidak akan pernah mendengar kata ‘islam’ ditelinga kita
– wal’iyadzu billah-. Kesabaranlah yang mampu meneguhkan hati Nabi Muhammad Shallallahu
‘alaihi wa sallam ( dengan izin Allah Ta’ala ) sehingga ia tegar
menghadapi hinaan, dan makar dari musuh-musuhnya kala itu. Pernahkah kau
bayangkan, kalau seandainya Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak
tahan menghadapi cobaan semasa berdakwah di Makkah Al mukarramah kemudian
beliau putus asa ??? Akankah islam akan tersebar di Madinah maupun diseantero
negeri? Allahu a’lam. Akan tetapi lihatlah hasilnya! Islam tersebar luas sampai
saat ini, dan alhamdulillah kitapun merasakannya. Menurutmu, apa yang membuat
dakwah islam bisa tersebar sampai detik ini ?? Kesabaran. Ya, sekali lagi ini
murni soal kesabaran. Kesabaranlah yang dapat meneguhkan hati Nabi Muhammad Shallallahu
‘alaihi wa sallam ( dengan pertolongan Allah Ta’ala ).
Allah Ta’ala berfirman:
" قد جعل الله لكل شيئ قدرا ". Inilah janji
Allah Ta’ala kepada kita semua. Penantian dan kegelisahan serta ‘
gonjang-ganjing’ pasti akan berakhir, cepat atau lambat. Cepat, itulah yang
kami harapkan. Lambat, semoga itulah yang terbaik dari Allah Ta’ala. Dan
patut kita camkan dalam relung sanubari kita, ‘ Rencana Allah Ta’ala
pasti akan indah pada saatnya’. Dan semua itu akan lebih indah jika dibalut
dengan kesabaran. Wallahu a’lam.
(22: 13) Jogjakarta, jumat 17 rabiul ula 1436 H.
Langganan:
Postingan (Atom)